Assalamualaikum sahabat,
Sebuah renungan untuk kita, mengingat begitu maraknya aksi merendahkan dan kriminalisasi terhadap ulama.
.
.
Mereka mengira jadi ulama itu mudah, memahamkan ummat yang sedang dangkal ini amatlah susah.
.
Mereka anggap bahwa urusan ucapan ulama itu hanya sebatas tweet atau status, yang asal omong tanpa ilmu?
.
Dan dengan mudahnya mereka caci, dengan mudahnya mereka menyinyir.
.
Main judul film islami, belum tentu bisa dianggap aktor
islami. Bahkan yang mondok sehari dipesantren belum pantas disebut kyai.
.
Ini proses ilmu, maka menghargai ulama itu penting. Kalau sekedar jadi komedian, lawakan ngga mutu, tak pernah mengukur surga dan neraka.
.
Anehnya yang ngehina ulama dianggap sedang khilaf, sementara ulama yang berkata jujur dan berdalil dianggap pemecah belah.
.
Andai sebutan ulama itu semudah menghafalkan gimik dan skenario film, maka tak perlu ada pendidikan dan keseriusan menggali islam.
.
Kadang artis dan komedian ingin dihormati profesinya, tapi ucapan mereka tak pernah menghormati perasaan orang lain.
.
Saya berada di belakang ulama, siapa pun mereka, yang memegang teguh islam, memegang teguh quran dan menjadikan Rasul SAW panutannya.
.
Maka, ketika anda merasa bangga dipanggil presiden, yang sekedar jabatan dunia | maka, apakah anda bangga, dengan menghina ulama dan menghardik mereka yang berpikiran islam?
.
Mumpung nyawa belum sampai melintas ditenggorokan, maka tarik ucapan dan kembali kepada Allah SWT.
.
Ruang-ruang dosa kita harus di-delete dan tergantikan dengan upaya maaf, upaya mau mengkaji islam dan berusaha dalam ketaatan kepada Allah SWT. (@RizqiAwal)
.
Ini proses ilmu, maka menghargai ulama itu penting. Kalau sekedar jadi komedian, lawakan ngga mutu, tak pernah mengukur surga dan neraka.
.
Anehnya yang ngehina ulama dianggap sedang khilaf, sementara ulama yang berkata jujur dan berdalil dianggap pemecah belah.
.
Andai sebutan ulama itu semudah menghafalkan gimik dan skenario film, maka tak perlu ada pendidikan dan keseriusan menggali islam.
.
Kadang artis dan komedian ingin dihormati profesinya, tapi ucapan mereka tak pernah menghormati perasaan orang lain.
.
Saya berada di belakang ulama, siapa pun mereka, yang memegang teguh islam, memegang teguh quran dan menjadikan Rasul SAW panutannya.
.
Maka, ketika anda merasa bangga dipanggil presiden, yang sekedar jabatan dunia | maka, apakah anda bangga, dengan menghina ulama dan menghardik mereka yang berpikiran islam?
.
Mumpung nyawa belum sampai melintas ditenggorokan, maka tarik ucapan dan kembali kepada Allah SWT.
.
Ruang-ruang dosa kita harus di-delete dan tergantikan dengan upaya maaf, upaya mau mengkaji islam dan berusaha dalam ketaatan kepada Allah SWT. (@RizqiAwal)
0 Response to " Bercerminlah.. Sebelum Menghina Ulama Dan Merendahkan Islam "
Posting Komentar