
Badan Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa “UNICEF” menuding pemerintah Myanmar sengaja membatasi bantuan kemanusiaan internasional kepada korban pembantaian militer pemerintah di negara bagian Rakhine, yang dihuni oleh minoritas Muslim Rohingya.
Sejak operasi militer di negara bagian Rakhine pada 9 Oktober kemarin, pemerintah Myanmar menghentikan bantuan makanan dan bantuan lain yang diberikan oleh lembaga internasional kepada minoritas Muslim Rohingya, ujar UNICEF dalam pernyataan terbarunya pada hari Rabu (9/11) kemarin.
Tak Hanya Muslim, Minoritas Kristen Juga Jadi Korban Kekejaman di Myanmar Genosida
Muslim Rohingya, Ini Penjelasan Kyaw Win Direktur Eksekutif Burma Human Right Network UNICEF meminta Myanmar untuk mengizinkan layanan dasar medis dan kemanusiaan kepada anak-anak dan korban sipil dari operasi militer pemerintah dengan dalih mengejar pelaku pembunuhan 9 petugas kepolisian pada awal bulan Oktober kemarin.
Tidak hanya bantuan medis dan kemanusiaan, pemerintah Myanmar juga melarang wartawan asing dan pengamat memasuki wilayah Mongdu yang menjadi tempat pembantaian, pemerkosaan terhadap Muslim Rohingya. Tercatat ada sekitar 1,1 juta minoritas Muslim Rohingya yang hidup ketakutan akibat sikap diskriminatif pemerintah yang mayoritas beragama Budha. (Skynewsarabia/Ram) [eramuslim.com]
Tidak hanya bantuan medis dan kemanusiaan, pemerintah Myanmar juga melarang wartawan asing dan pengamat memasuki wilayah Mongdu yang menjadi tempat pembantaian, pemerkosaan terhadap Muslim Rohingya. Tercatat ada sekitar 1,1 juta minoritas Muslim Rohingya yang hidup ketakutan akibat sikap diskriminatif pemerintah yang mayoritas beragama Budha. (Skynewsarabia/Ram) [eramuslim.com]
0 Response to " UNICEF : Pemerintah Myanmar Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk Ke Wilayah Muslim Rohingya "
Posting Komentar