
HAIFA - Kebakaran hebat yang mengamuk wilayah tengah dan utara Israel sudah memaksa 80 ribu warga di negara itu mengungsi. Kebakaran ini membuat Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, marah dan curiga pelakunya teroris.
Beberapa warga Palestina dan Arab bersuka cita merayakan kebakaran di Israel melalui media sosial. Sikap warga Palestina dan Arab ini dikecam para pejabat Israel.
Otoritas Israel menyatakan, api mulai muncul dari wilayah Haifa, sebuah kota di Israel utara yang dihuni sekitar 300 ribu jiwa, sejak Selasa lalu. Kebakaran terus meluas hingga ke wilayah Israel tengah.
Times of Israel, pada Jumat (25/11/2016) mencatat, hastag #IsraelisBurning yang artinya “Israel terbakar” telah melonjak ke posisi ketiga trending topic dunia. Hastag yang digunakan warga Arab untuk mencemooh Israel itu aslinya berbahasa Arab.
Meski demikian, Otoritas Palestina ikut berempati dengan mengirim beberapa tim pemadam kebakaran untuk membantu Israel di Haifa, kota ketiga terbesar di Israel.
Pada Kamis sore, hastag #IsraelisBurning sudah digunakan lebih dari 128 ribu tweet. Hastag serupa juga bermunculan dari negara-negara Arab yang menyatakan sentimen yang sama terhadap Israel. Sebagai contoh, terjemahan hashtag paling populer di Kairo berbunyi “Entitas Zionis terbakar”.
Mohamed Jafar dari El Monofia, Mesir, men-tweet-kan video yang menunjukkan seorang pria dikerubuti api untuk meledek Israel. Tweet warga Mesir ini telah di-tweet ulang lebih 1.000 kali.
Para imam dari negara-negara Teluk yang memiliki akun Twitter dengan puluhan juta follower juga ambil bagian dalam mengekspresikan suka cita atas kebakaran yang melanda Israel. Salah satunya adalah Dr Mohamad Al Arefe, seorang imam Arab Saudi yang memiliki 16,1 juta follower di Twitter yang meramaikan hastag “Israel terbakar” pada hari Rabu.
”Api masih menyala di entitas Zionis!” tulis Arefe.”Tuhan akan membebaskan Al Aqsa dari kotoran,” lanjut tweet Arefe yang menyindir Israel.
Melalui Twitter, beberapa warga Arab percaya bahwa kebakaran itu sebagai hukuman bagi Israel yang berencana melarang speaker azan di masjid-masjid. Salah satu dari mereka yang percaya adalah pengkhotbah Kuwait, Al-Afasy, yang memiliki 11,6 juta pengikut di Twitter.
Sementara itu, Jamal Dajani, mantan juru bicara di Kantor Perdana Menteri Otoritas Palestina, mendesak masyarakat untuk menahan diri dengan tidak merayakan kebakaran yang melanda Israel.
Sumber : Atjehcyber.id
0 Response to " 80.000 Warga Israel mengungsi, Akibat Kebakaran Hebat di Israel "
Posting Komentar