Setelah Ridwan Kamil Secara Tegas Menolak Hukum Islam, Bandung Diterjang Banjir Bandang


Seusai Walikota Bandung, Ridwan Kamil secara pongah menyatakan penolakannya terhadap hukum Islam untuk diterapkan di Indonesia dan dukungannya terhadap sistem Demokrasi, Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) langsung diterjang banjir bandang.

Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung hampir mencapai tiga (3) jam lebih mengakibatkan banjir dan menggenangi jalanan di sejumlah tempat di Kota Bandung, pada Senin (24/10/2016). Hujan deras sejak pukul 12.25 wib mulai mereda sekitar pukul 14.00 wib. Namun tak berselang lama sekitar pukul 15.45 wib, hujan kembali mengguyur walaupun tidak sederas awal.

Akibatnya, banjir deras mirip banjir bandang di beberapa titik di Kota Bandung tidak bisa dihindari. Lokasi banjir terparah terjadi di Jalan Pasteur tepat di depan Mal BTC, Jalan Pagarsih, dan kawasan Astana Anyar.

Beberapa warga yang menyaksikan di lokasi kejadian di Jalan Pagarsih sempat merekam derasnya banjir saat mobil avanza warna hitam dengan ganasnya diseret banjir hingga nyungseb ke selokan. Sedangkan di tempat lain, beberapa kendaraan juga terseret derasnya banjir. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi jumlah kerugian maupun korban banjir.

Menurut keterangan beberapa warga, saat hujan turun dalam waktu lama Kota Bandung memang sering terjadi banjir.

“Namun
banjir yang saya lihat tadi selama tinggal di Bandung, baru kali ini terjadi. Saya ngeri banjir bisa menyeret mobil hingga nyungseb di selokan,” kata Rudi sambil memperlihat video hasil rekamannya lewat telepon selular.

Warga Cibeureum ini menambahkan, ketinggian banjir bandang saat ini diperkirakan mencapai satu meter malah lebih. “Ukurannya mobil yang terseret itu hampir tenggelam,” kata pria asal Subang ini.

Banjir yang terjadi dibeberapa wilayah Bandung menyebabkan kemacetan parah di hampir seluruh jalanan Kota Bandung. Pintu gerbang tol Pasteur pun sempat ditutup.

Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung, Iskandar Zulkarnaen mengatakan, luapan air Sungai Citepus dinilai menjadi penyebab banjir di sebagian Jalan Dr. Djundjunan (Pasteur) dan Pagarsih.

“Banjirnya akibat dari luapan Sungai Citepus. Hujan cukup besar di daerah atas seperti di Lembang. Jalur-jalur yang terdampak ada di Pasteur, Pagarsih, Sukamulya,” katanya.

Selain derasnya air dari daerah utara, keberadaan sampah yang menyumbat gorong-gorong di Jalan Pasteur dan Pagarsih juga menyebabkan air meluap ke jalan raya. Zul mengaku, pihaknya terlambat membersihkan sampah tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Walikota Bandung, Ridwan Kamil melontarkan cuitan kontroversial dalam akun twitter miliknya. Dalam cuitannya, Walikota yang kerap bergaya mirip Soekarno itu menyarankan netizen (para pengguna sosial media) yang menginginkan hukum Islam dan menolak Demokarsi agar pindah negara.

Screenshot cuitan Ridwan Kamil itu ramai beredar di laman sosial media (sosmed). Dalam cuitannya, Ridwan Kamil mengatakan: “makanya tipe kamu pindah negara aja. karena negeri ini kesepakatannya adalah demokrasi. nuhun.”

Hal tersebut ditujukan kepada netizen bernama Muhammad Ahsan yang me-mention Ridwan Kamil dengan cuitan seperti ini :”@ridwankamil maka dr itu, jgn ikuti demokrasi,karena bukan hukum islam, bertentangan dengan agama“. [AH/dbs]

Sumber : Manjanik

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to " Setelah Ridwan Kamil Secara Tegas Menolak Hukum Islam, Bandung Diterjang Banjir Bandang "

Posting Komentar