"… Hai Bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah, dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan, dan bahtera itu pun berlabuh di bukit Judi. Dan dikatakan “binasalah orang-orang zalim.” (QS. Surat Hud ayat 44)

Dari hasil penelitian para ahli, ternyata Gunung Ararat sekarang, telah berganti nama beberapa kali.
Pernah bernama Gunung Guardian, dan juga bernama Armenia atau Gunung Judi. Akhirnya setelah melalui penelitian panjang, dengan berdasarkan bukti-bukti sejarah kuno para ahli sejarah dan agama sepakat, bahwa gunung tempat terdamparnya kapal Nabi Nuh itu bernama Gunung Ararat (Injil) atau Gunung Judi (Quran), yang sebenarnya kendati nama yang berbeda
tempatnya itu-itu juga.
Setelah sekian lama tidak terdengar lagi, upaya pencarian

Dari hasil penelitian para ahli, ternyata Gunung Ararat sekarang, telah berganti nama beberapa kali.
Pernah bernama Gunung Guardian, dan juga bernama Armenia atau Gunung Judi. Akhirnya setelah melalui penelitian panjang, dengan berdasarkan bukti-bukti sejarah kuno para ahli sejarah dan agama sepakat, bahwa gunung tempat terdamparnya kapal Nabi Nuh itu bernama Gunung Ararat (Injil) atau Gunung Judi (Quran), yang sebenarnya kendati nama yang berbeda
tempatnya itu-itu juga.
Setelah sekian lama tidak terdengar lagi, upaya pencarian
kapal Nabi Nuh muncul kembali pada abad XIX.
James Brice, seorang ahli archeology dari Oxford University, pada tahun 1876 dengan biaya dari Yayasannya mengarungi lautan salju di Gunung Ararat Perbatasan Turky mencari kapal misterius itu kembali.
Kabar penemuan perahu Nabi Nuh ini, sempat ditayangkan oleh Majalah Life, Australian Fix Magazine dan American Life Magazine pada penerbitan tgl 5 September tahun 1960.
Pada tahun 1990, Ron Wyat bersama Dr. David Fasold, ahli geologi AS, membawa perlengkapan cangggih, di antaranya metal detector dan geo radar menjejak kembali koordinat tempat yang disinyalir ada formasi perahu Nuh.
Sementara itu dari hasil pengamatan peralatan canggihnya, David Fasold, memperoleh indikasi bahwa batuan formasi perahu yang ditemukannya itu adalah kayu yang sudah berubah menjadi fosil. Pada beberapa lokasi, juga terdapat konsentrasi logam, yang diduga merupakan pengikat balok.
James Brice, seorang ahli archeology dari Oxford University, pada tahun 1876 dengan biaya dari Yayasannya mengarungi lautan salju di Gunung Ararat Perbatasan Turky mencari kapal misterius itu kembali.
Kabar penemuan perahu Nabi Nuh ini, sempat ditayangkan oleh Majalah Life, Australian Fix Magazine dan American Life Magazine pada penerbitan tgl 5 September tahun 1960.
Pada tahun 1990, Ron Wyat bersama Dr. David Fasold, ahli geologi AS, membawa perlengkapan cangggih, di antaranya metal detector dan geo radar menjejak kembali koordinat tempat yang disinyalir ada formasi perahu Nuh.
Sementara itu dari hasil pengamatan peralatan canggihnya, David Fasold, memperoleh indikasi bahwa batuan formasi perahu yang ditemukannya itu adalah kayu yang sudah berubah menjadi fosil. Pada beberapa lokasi, juga terdapat konsentrasi logam, yang diduga merupakan pengikat balok.
0 Response to " Masya Allah, Perahu Nabi Nuh Di Temukan Melalui Penelitian Ilmiah, Silahkan Share "
Posting Komentar