Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini: “Allah Ta’ala melarang hamba-Nya yg beriman untuk loyal kepada orang Yahudi dan Nasrani. Mereka itu memusuhi Islam... Kemudian Allah mengancam dan memperingatkan bagi orang mu’min yg melanggar larangan ini Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.” (Tafsir Ibni Katsir, 3/132).
Lalu Ibnu Katsir menukil sebuah riwayat, “Bahwasanya Umar bin Khathab memerintahkan Abu Musa Al Asy’ari bahwa pencatatan pengeluaran dan pemasukan pemerintah dilakukan oleh satu orang. Abu Musa memiliki seorang juru tulis yg beragama Nasrani. Abu Musa pun mengangkatnya untuk mengerjakan tugas tadi. Umar bin Khathab pun kagum dgn hasil pekerjaannya. Ia berkata: ‘Hasil kerja orang ini bagus, bisakah orang ini didatangkan dari Syam untuk membacakan laporan-laporan di depan kami?’. Abu Musa menjawab: ‘Ia tidak bisa masuk ke tanah Haram’. Umar bertanya: ‘Kenapa? Apa karena ia junub?’. Abu Musa menjawab: ‘bukan, karena ia seorang Nasrani’. Umar pun menegurku dgn keras dan memukul pahaku dan berkata: ‘pecat dia!’. Umar lalu membacakan ayat QS. Al Maidah: 51 tersebut. (Tafsir Ibni Katsir, 3/132).
Namun perlu diingat bukan hanya pemimpin kafir yg dilarang, namun lebih dari itu kita sebagai muslim pun dilarang untuk menerapkan sistem Demokrasi. Allah Robbul Izzati mewajibkan hamba-Nya untuk tunduk kepada Sistem Kehidupan yang berasal dari NYA, Syariah dan Khilafah- yg sekaligus menjadi tanggung jawab kita untuk menegakkannya.
0 Response to " Kamu Muslim ? Wajib Baca ini! Haram Pemimpin Kafir Walaupun "Katanya" Kerjanya Bagus "
Posting Komentar